Fadjroel Rachman
Kenapa Rachman masih menulis puisi?
Walau darah dan teror masih membasahi wajah
dan tubuh keringnya
Karena ia percaya pada manusia dan kehidupan
Kenapa Rachman masih menulis puisi?
Walau urat-syaraf dan kasih-sayangnya dicabut
satu persatu
Karena ia percaya pada manusia dan kehidupan
Kenapa Rachman masih menulis puisi?
Walau jiwa dan hati-nuraninya disalib jeruji besi
Karena ia percaya pada manusia dan kehidupan
Kenapa Rachman masih menulis puisi?
Walau kematian dan mimpi buruk
menyergapnya berkali-kali
Karena ia percaya pada manusia dan kehidupan
Kenapa Rachman masih menulis puisi?
Karena dalam samudera ketidaktahuan,
manusia bersaudara
Karena dalam samudera kemanusiaan, manusia
bersaudara
Kau dengarkah suaraku, lagu jiwaku,
saudaraku?
“Aku ingin ziarah dan berbaring dalam
samudera cahaya jiwamu”
Kebun Waru, 17 Januari 1990