Nanoq da Kansas
kolase waktu
: pelukis made budhiana
kanvas yang dijahit anak-anak, akankah
sempurna menyerap cahaya? Betapa dingin
perjalanan sekarang. Sampah-sampah
yang kutambalkan di dinding tak cukup menghentikan
rembesan nanah. Ruang di mana-mana membusuk
mawar atau danau, tersedu aku di pantai
di gunung juga setiap trotoar
“kirimi aku segaris kisah
tanpa warna kelam!” – parfum yasmin
atau seonggok sesaji tak tercium aromanya. Angin
memotong nafasku. Menyangkutkannya
pada kanvas robek yang dijahit anak-anak
o waktu, betapa tambal sulamnya
Sumber: Bentara – Hijau Kelon dan Puisi 2002 (Kompas, 2002)