A. Warits Rovi
musim panas selembut bentang dadaku
menyimak sunyi batu-batu
dan di atasnya, layang-layangmu
memanggil ibu kepada langit biru
du ah kacong!
bila layang-layangmu tersangkut duri rukam
sobeknya kurasakan di dada
kau yang paling mengerti cara menambalnya
hingga ia kau naikkan lagi ke udara
menutup sisa-sisa luka
du ah kacong!
menjelang senja, turunkan ia ke batas dada
aku ingin merasakan
ketenteraman matamu saat memegang layang-layang
barangkali seperti itu kelak segala yang mengawang
akan turun saat waktu lengang
dan mesti pandai menyimpannya dengan hati-hati
sebab esok hari
masih ada permainan lagi
Bungduwak, 2013
Sumber: Bersepeda ke Bulan, Antologi Hari Puisi 2014 (Indopos, 2014)