Puisi: lelaki, perempuan, sungai, dan jembatan yang runtuh – Malkan Junaidi

Malkan Junaidi
lelaki, perempuan, sungai, dan jembatan yang runtuh

kau mengecup keningku. beberapa kali. hangat dan lembut. “lelakiku. ah, lelakiku,” bisikmu. aku tersenyum. menatap bayanganku yang menyala redup di kedua matamu. mencoba mengukur jarak yang tercipta dari apa yang tak saling kita katakan selama ini. lalu kita sama bertanya: benar inikah yang harus kita pilih? benarkah membuatmu tersedu dan membuatku sesak napas ini yang harus kau dan aku pilih? kita sama mengangkat bahu. semua bisa salah atau benar. semua bisa salah sekaligus benar. pisau bisa ditusukkan, roket bisa ditembakkan, seusai khotbah tentang niat baik dan tujuan suci. apa yang baik dan suci dalam luka dan airmata? tanya seseorang. kau dan aku lagi sama mengangkat bahu. tapi, memang, siapa tahu apa yang tersembunyi di balik jubah waktu. bisa jadi satu-satunya kesalahan adalah memaksa diri menjawab sesuatu yang tentangnya kita tak tahu-menahu.

2012

Sumber: Kemudian.com, 19 November 2012

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *