Puisi: Mantra Mahakam – Ali Sadli Salim (l. 1978)

Ali Sadli Salim (l. 1978)
Mantra Mahakam

I

sekali meminum Mahakamku
pastikah kembali ke Samarindamu?

sayang, masih tidur juga,
kurasa geliat raksasa.

di mana Mulawarman bermula?

II

ini Kutai.
sebongkah tanah menjadi gempa
nyanyian udara hijau
adalah selimut duka.

III

di lidahku.
masih jua tawar airmu.
tak dapat kuseka
rasanya batu bara.

IV

ini musim yang kesekian
masih jua batang dan lantung
mengapung di dahimu.

V

tak pernah kurasa lagi
gurauan pesut di buritan jukung
hanya ilung dan pekat airmu
melekatkan gatal
di sekujur tubuh hirangku.

VI

ini kabar dari muara
pantai sabut kelapa
bakau-bakau jadi berita utama
di harian pagi pertama, tentang
buaya berwisata di negeri manusia.

VII

lalu lalang kapal penumpang,
kapal barang atau ketinting.
masih sama saja, kerinduan jadi bangkai
tak lagi dalam airmu.

VIII

membelah daratan, airmu menepi
seluruh kota.
tak lagi kureguk airmu
yang tinggal hanya
mengapung
bangkai rindu.

2003

Sumber: Blog Panggung Jiwa, 23 Agustus 2004.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.