Raedu Basha
Memandai Keris
besi-besi dingin hatiku
dikecup kabut pagi harimu
kudentang pukulan pandai
dalam pengapian seperti tiga malam
hati itu besi
kita mengasahnya setajam lotot mata tuhan
yang mengintai dari urat ayat dalam kerongkongan
nanti perang akan datang
kita kan bersaksi bahwa tiada perisai
selain hasil besi yang perpandai
awan-gemawan jatuh ke asap kandang
rembulan ditombak besi bara terpanggang
dentang-dentang bunyi pandai
besi dan api menggilas nyali
kita adalah mpu bagi zaman nanti
pamor apa kira-kira yang kan
diukir pada keris kita?
kini musim telah mengajak kita bertapa
mengasah besi
jangan sampai jiwa karat sendiri
nanti perang kan dimulai
ketika galaganjur bertalu dari mulut badai
2015
Sumber: Pikiran Rakyat, Minggu 11 Oktober 2015