Yus R. Ismail
akulah air yang menyiram akar mawar
akulah matahari yang membakar daun kehidupan
akulah bumi tempat segala sunyi mencari cermin sendiri
akulah angin yang membawa harum ke parfum-prfum
akulah senja yang membingkai indah ke setiap dada
akulah kupu-kupu pencari madu dari putik ke putik
akulah ulat pemakan daun dan penggerek batang
akulah hama yang mewabah di setiap tanah
akulah musim yang menggugurkan daun dan bunga
akulah bunga yang bermimpi jadi abadi
di taman aku terus bermetamorfosa
dari pengakuan ke airmata
Februari 1997, Rancakalong
Sumber: Horison, Agustus 1999.