Puisi: Pascakolonialisme Brandon Venzord – Boy Riza Utama

Boy Riza Utama

Ia merasa dirinya Hindia yang utuh
: Dialektika dalam paspor Belanda

“Aku lupa, ada Jan dalam namaku,
Tanpa Coen, dan seseorang, di laut,
Telah menggunting bayanganku.”

Ia kenang leluhur tatkala
Berlabuh di Sunda Kelapa

Tapi itu saat mereka tak tahu
Di mana pulau berpasir putih

Kecuali anyir penaklukan
Pada sebentang peta kumal

“Di kanal, telah kutinggal kebaya,
Kulepas beha—aku ingin negeri
Dengan tiga warna bendera.”

Mungkin ia menyitir kata-kata
Seseorang dari Amsterdam sana

Sebab jenuh, barangkali, dan takut,
Hatinya, terjebak dendam, juga kalut

“Negeri ini memang tak tega mengusir;
Mereka hanya masih mencium bau pala
Dan anggur dari tubuh seorang Meneer.”

Sumber: Koran Tempo, 12 – 13 Agustus 2017

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *