Puisi: Menerina, Senja Merah Saga – Mariati Atkah

Mariati Atkah
Menerina, Senja Merah Saga

ketika koli-koli meninggalkan pantai
menceraikan bayang-bayang panjang
pepohonan kelapa, saat itu pula
di Menerina
senja mengupas matanya

di ujung dermaga
dua punggung sedang menghitung
anak-anak gelombang dan kekosongan
yang tiba-tiba berenang dalam dada

seperti yang sudah-sudah
hanya punggung-punggung itu
yang selalu gaduh
mempercakapkan getir-asinnya
kerinduan yang tak pernah diaksarai

dan di sinilah mereka memahami
mengapa yang pantas dicintai hanya laut
sebab ia tak menuntut
pengungkapan, kesetiaan, pun ketaatan
ia membuka segala kemungkinan
mengelak dari segenap perumusan

dia punggung bersilang arah
saling menjauh tanpa mengucapkan
pengakuan
saling menjauh tanpa mengecupkan
selamat jalan

di langit
sebelum senja tuntas mengupas matanya
merah saga berlinang-linang
dengan riang

Halmahera Timur, 2018

Sumber: Selama Laut Masih Bergelombang (Gramedia, 2020)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.