Puisi: Mufakat Memilah Sajak -Dody Kristianto (l. 1986)

Dody Kristianto (l. 1986)
Mufakat Memilah Sajak

Sebagai penyair lapar berjagalah di pertengahan malam
Benar pula, harus mampu kau memilah sajak yang tiba-tiba

Datang. Bisa ia mencurigakan serupa seteru yang menyapa
Sembari memamerkan ancang satu dua tingkah binatang

Amati dan leburkan ke dalam sajak. Sebuah sapuan
Akan serupa majas bening di permukaan. Tangkaslah

Memandang mana tingkah kanan mana perangai kidal
Belah udara keparat hingga menembus hakikat kata

Masuklah ke dalam inti sebagaimana pemburu makna
Jangan bimbang bulan terang itu membikin lapar badan

Bisa jadi ia mula seteru yang harus diredakan
Angin jahat pastilah menyimpan pesan kurang ajar.

Ditutupnya segala jalan darah. Tapi selaku yang tabah
Dari kekejian tak kasat, mantapkan itikad bertirakat.

Jangan sampai mata terpejam dan sajak luput selintas
Pandang. Jangan sampai kau seolah cecunguk yang rubuh
Dalam sekejap serang.

(2013)

Sumber: Koran Tempo, 7 Juli 2013.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *