• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

dody kristianto

Puisi: Perihal Tak Seimbang – Dody Kristanto (l. 1986)

Posted on 30 Mei 202130 Mei 2021 by Editor

Dody Kristanto (l. 1986)Perihal Tak Seimbang Kamulah yang mengasingkan yang mematikanKamulah yang menyimpan, mendiamkannyaagar kelak yang banyak gertak tak lagi sesumbarmemamerkan itikad galak. Jika begitu, aku memilih beranjak dari tarung […]

Posted in Puisi Tagged dody kristianto, Puisi Leave a comment

Puisi: Mufakat Memilah Sajak -Dody Kristianto (l. 1986)

Posted on 30 Mei 202130 Mei 2021 by Editor

Dody Kristianto (l. 1986)Mufakat Memilah Sajak Sebagai penyair lapar berjagalah di pertengahan malamBenar pula, harus mampu kau memilah sajak yang tiba-tiba Datang. Bisa ia mencurigakan serupa seteru yang menyapaSembari memamerkan […]

Posted in Puisi Tagged dody kristianto, Puisi Leave a comment

Puisi: Melatih Pukulan Kidal – Dody Kristianto (l. 1986)

Posted on 29 Maret 2018 by Editor

Dody Kristianto Melatih Pukulan Kidal Bukan ada sopan itu yang kamu cemaskan benar bukan tapi bagaimana yang tak imbang ini kini sejalan Selaras dalam gerak, menyatu dalam sajak hingga yang […]

Posted in Puisi Tagged dody kristianto, Puisi Leave a comment

Puisi: Lewong – Dody Kristianto

Posted on 28 Juli 2017 by Editor

Dody Kristianto Yang kau tunggu menubuh dan bersarang di halaman belakang. Jangan kau bersiap dengan ancangan tendang. Tak harus kau kelar mendaras isi kamus beragam kamus. Yang kau perlu hanya […]

Posted in Puisi Tagged dody kristianto, Puisi Leave a comment

Puisi: Amarah – Dody Kristianto

Posted on 28 Juli 2017 by Editor

 Dody Kristianto Bahasamu menakik kiri kanan, bahasaku mengendap menyelinap. Perihal berkendara kuda hijau, inilah aku yang patut kau ujar mahacergas. Kesiurku gejolak singkat yang menekuk. Lembar pengetahuanku sebenarnya kalibut sesat […]

Posted in Puisi Tagged dody kristianto, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani