Asmara Hadi (1915-1976)
I
Panas jang terik datang membakar
Lemahlah kembang hampirlah mati
Tunduk tergantung bersedih hati
Mohon air kepada akar
Mendapat air amatlah sukar
Belumlah turun hudjan dinanti
Musim kemarau belum berhenti
Angin bertiup belum bertukar
Seperti kembang hampirkan laju
Lemah tampaknja, rawan dan saju
Demikianlah ‘kau Indonesia
Nasibmu malang amat tjelaka
Hidup dirundung malapetaka
Tidak mengenal rasa Bahagia
II
Mentari datang menghalaukan malam
Menjinarkan senjum penuh tjahaja
Dunia lah bangun memberi salam
Njanjian jang merdu menjambut surja
Lihatlah teratai didalam kolam
Tersenjum membuka kuntumnja, dia
Menghamburkan harum kedalam alam
Pemudja pagi gemilang mulia
Memandang pagi menjedapkan mata
Keraguan hati hilang semata
Memikirkan nasib Tanah Airku
Seperti mentari dikala pagi
Kemerdekaan tentu datang lagi
Menerangi Tanah tempat lahirku
Sumber: Pudjangga Baru, no. 10, th I, april 1934