• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Asmara Hadi

Puisi: Hidup Baru – Asmara Hadi (1915-1976)

Posted on 9 Juli 20219 Juli 2021 by Editor

Asmara Hadi (1915-1976)Hidup Baru Hidup baru berkobar dalamkuSegala indah dalam pandanganHidup zamanku jadi ilhamkuZaman yang penuh perjuangan. Jiwaku yang dulu keciwaMerana dalam malam kesedihanSekarang kembali kuat gembiraDicium sinar api perjuangan. […]

Posted in Puisi Tagged Asmara Hadi, Puisi Leave a comment

Puisi: Kami Penabur – Asmara Hadi (1915-1976)

Posted on 9 September 2017 by Editor

Asmara Hadi (1915-1976) Kami bekerdja dipadang masa Menaburkan benih tjinta mulia Jang nanti akan senantiasa Semerbakkan wangi bahgia-dunia Tapi kami hanja penabur Bila dunia berbahagia nanti Kami sudah lama berkubur […]

Posted in Puisi Tagged Asmara Hadi, Puisi Leave a comment

Puisi: Semangat Demokrasi – Asmara Hadi (1915-1976)

Posted on 9 September 20179 Juli 2021 by Editor

Asmara Hadi (1915-1976) Semangat Demokrasi Gemilang pagi mandi tjahaja Bangun alam kilau-kilauan Bisik berbisik nikmat rasanja Angin mesra mentjium Priangan Burung bernjanji girang bahgia Melompat dari dahan kedahan Daun dan […]

Posted in Puisi Tagged Asmara Hadi, Puisi Leave a comment

Puisi: Nasib Tanah Airku – Asmara Hadi (1915-1976)

Posted on 9 September 20179 September 2017 by Editor

Asmara Hadi (1915-1976) I Panas jang terik datang membakar Lemahlah kembang hampirlah mati Tunduk tergantung bersedih hati Mohon air kepada akar Mendapat air amatlah sukar Belumlah turun hudjan dinanti Musim […]

Posted in Puisi Tagged Asmara Hadi, Puisi Leave a comment

Puisi: Kepada Seniman – Asmara Hadi (1915-1976)

Posted on 13 Januari 201713 Januari 2017 by Editor

Asmara Hadi (1915-1976) Tahukah teman, wahai seniman Di manakah tempatmu di dalam dunia? Bukan di mercu kedirianmu Tapi di sini, antara manusia Tuan bukan putra dewata Tuanpun hanya manusia saja! […]

Posted in Puisi Tagged Asmara Hadi, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani