Chavchay Syaifullah
selamat malam, nguyen!
seperti amerika, wajahmu sambal tomat
di singapura dan di filipina tadi
aku dipaksa mencopot sepatu
kini di pintu negerimu
sepatu memaksa ginjalku
copot berantakan
di pelataran bandara los angeles
aku mendorong-dorong koperku
teks peringatan imigrasi kukantongi
aku menggigil
malam musim semi
merusak ikatan sepatuku
aku menggigil
ketakutan dan kecemasan
membalut ginjalku
aku menggigil
pada siapakah amerika
harus kita bicarakan, nguyen
sebab ketakutan dan kecemasan
adalah dua guru yang menggilas meski senyum
dan kecerdikan telah bersatu dalam terormu
mengguling dan mengguling di garis kuning
pagi di sebuah burger king
di muka hotel renaissance
dingin membelah daging
ada roti serupa oncom yang kutelan
seorang guru dari iran tiba-tiba berdiri
menangisi manusia-manusia gugur
dan perempuan rekan bisnisnya pergi
lalu ia gelar diskusi
tentang sepasang gedung yang gugur
petaka teror, nguyen
bukanlah warisan utama peradaban
rancangan kecemasan bukan juga jalan kewajaran
maka kubakar paksa seragammu di kepalaku
kemewahan yang meledak di seantero negerimu
biarlah jadi ondel-ondel dalam tustelku
sebab teror ambisi raja-rajamu bukanlah roti
yang dilumat orang-orang kecil
pada setiap pagi di segala musim
los angeles, 2007
Sumber: Republika, 17 Juni 2007