: Auguste Soesastro
tubuh tumbuh dengan caranya sendiri
karenanya tak kubuat garis di lengan ini
cuma bagian lurus dan tembus melewati
tangan di bawah bayangan benang
benang yang tenang menyamar dalam pakaian
telah ia saksikan serat-serat rontok
di butik-butik New York, dan bau batik malam
di rumah-rumah Pekalongan
lalu ia ulur benang leluhur untuk mencari pangkal
bagaimana orang dulu mengukur potongan
agar upah tak dipangkas lantaran gagal menyusun bakal
dan putih kupu-kupu tak mau hinggap di baju
selalu ada lengang pada bayang-bayang lipatan
cap biru seperti bulu unggas di atas kayu
juga ingatan, ingatan yang pelik dan selalu mengusik
bagai bunyi waktu di balik derit mesin jahit
kenangan tumbuh dengan caranya sendiri
karenanya kututup mata dengan perca
kutatap suara-suara yang lepas dari kanvas
kudengar garis-garis ganjil memanggil…
(Bakarti, 2015)
Sumber: Koran Tempo, 21 Juni 2015.