Irawan Sandhya Wiraatmaja
siapa yang berziarah? Ilalang merunduk
membuka waktu
gundukan tanah yang membaca kesenyapan.
Nisan yang diam
di antara mata yang basah, mengurai hari-hari
yang berjarak
seperti baru kulihat kelopak matamu
yang membawa sayap
sayap burung ke dalam keluasan langit.
Tafakur di antara
rerumputan yang tumbuh membagi sunyi
ada yang bertasbih. Sebuah kerinduan
mengalir diam-diam
ke dinding musim yang berputar,
membawa masa silam
menjadi kenangan. Napas berdenyut
di antara debur jantung
yang pernah berlayar.
Jauh di dalam ruang kekosongan.
Juni 2016
Sumber: Giang Menulis Sungai, Kata-kata Menjadi Batu (2017, Penerbit KKK – Jakarta)