• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Irawan Sandhya Wiraatmaja

Puisi: Giang, Surat Itu – Irawan Sandhya Wiraatmaja

Posted on 11 November 201711 November 2017 by Editor

Irawan Sandhya Wiraatmaja Giang, Surat Itu 1// Giang, surat yang ditulis masa silam, di antara rimbun pohon bambu di akar-akar bakau menjadi napas Dalam jejak-jejak langkah yang sembunyi Di pinggiran […]

Posted in Puisi Tagged Irawan Sandhya Wiraatmaja, Puisi Leave a comment

Puisi: Rerumputan Makam – Irawan Sandhya Wiraatmaja

Posted on 7 November 2017 by Editor

Irawan Sandhya Wiraatmaja siapa yang berziarah? Ilalang merunduk membuka waktu gundukan tanah yang membaca kesenyapan. Nisan yang diam di antara mata yang basah, mengurai hari-hari yang berjarak seperti baru kulihat […]

Posted in Puisi Tagged Irawan Sandhya Wiraatmaja, Puisi Leave a comment

Puisi: Notasi Musik Klasik – Irawan Sandhya Wiraatmaja

Posted on 7 November 2017 by Editor

Irawan Sandhya Wiraatmaja not-not berlirik itu adalah hutan yang terbakar pelan-pelan di antara rambut yang rapuh dimakan terik dan cahaya matahari melepaskan sayap-sayap burung dari sarang yang terusir, dan kelepaknya […]

Posted in Puisi Tagged Irawan Sandhya Wiraatmaja, Puisi Leave a comment

Puisi: Belgrade: Dalam Ruang Orkestra – Irawan Sandhya Wiraatmaja

Posted on 7 November 20177 November 2017 by Editor

Irawan Sandhya Wiraatmaja Ruang sunyi. Tak ada suara. Hanya gerak mata Ketika dimainkan musik daun-daun. Mengalir ke muara Aku tak mengenalmu. Tak mengenal petikan gitar Siapa yang termangu di pojok, […]

Posted in Puisi Tagged Irawan Sandhya Wiraatmaja, Puisi Leave a comment

Puisi: Dordrecht: Musim Dingin – Irawan Sandhya Wiraatmaja

Posted on 7 November 2017 by Editor

Irawan Sandhya Wiraatmaja Sepotong salju jatuh di lipatan jendela Sepotong keju tergeletak di tepi piring meja Seikat anggur, apel dan waktu terdiam dalam dingin Gemetar tubuh dibayang kesenyapan ingin Kau […]

Posted in Puisi Tagged Irawan Sandhya Wiraatmaja, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani