Arsyad Indradi (l. 1949)
Senja Luruh
Dangau sesak dengan cahaya redupredup
Persawahan yang lama terbengkalai
Dia terhampar di atas tumpukan jerami
Duhai lama nian menunggu
Cepatlah lepaskan tali kehidupan
Cepat ambili
Ruh yang turun di atas bumi
Yang mengandung bau cendana
Menghembus liar di padang banta
Langit berawan habiskan selaksa belalang
Terbang menjelajahi padang ilalang
Ambil daku yang membuat cinta
Yang aku sendiri merindu
Penat tiada terkira
Menanggung dalam raga
Duhai ambilkan semua warna ruhku
Ciuman kasih dan nista
Aku silau dalam cahayaku yang lelah
Burungburung kehilangan pengepak sayap
Langit dan hutan membungkus ruhku
Masuk dalam mimpi abadi
Banjarbaru, 2004
Sumber: Republika lewat blog Arsyad Indradi, 29 Februari 2009.