Puisi: Kemarau – Arsyad Indradi (l. 1949)

Arsyad Indradi (l. 1949)
Kemarau

Siapa menghentak kurungkurung
ke penghabisan suara burung
jalan setapak mencari batas
hari beruap panas
menyusur suara keririang memilu
di selasela kayukayuan
sewaktu matahari menusuk

Ketika menyeberang guntung
kau berkata :
Siapa yang menghentak kurungkurung
di penghabisan suara burung
senantiasa panas menggantang

Tanah huma seperti siput dipepes
sunyi tiada berdaya
dalam letupan buah para
dikunyah matahari

Banjarbaru, 2005

 

Sumber: Republika lewat blog Arsyad Indradi, 29 Februari 2009.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.