Kurniawan Djunaedhie (l. 1956)
Aku sedang duduk di dalam kafe. Pelayan kafe meletakkan
cangkir kopiku pelan-pelan di atas meja. Aroma kopi
mengudara, membuat kaca kafe berembun seperti hari
menjelang senja. Ketika si pelayan berlalu, tiba-tiba saja
kulihat kamu sedang melambaikan tangan di kaca itu. Aku
terkesiap dan memburu, membuat cangkir terguncang oleh
sendok sehingga air kopi itu berpusing-pusing jatuh ke pisin,
menitik di lantai, sebelum lelerannya jatuh berdenting. Ketika
aku tengadah, kamu sudah mengabur dari kaca yang masih
berembun oleh aroma kopi. Sekarang aku melihat sepasang
bibir di dasar cangkir dekat air kopi di pisin menyeru-nyeru
namaku. Siapa pemilik bibir itu? Tanyaku sambil membaui
aroma dan ampas kopi yang rebah di lantai.
Gatro, Cikini Raya, 9 Okt. 2010
Sumber: Sepasang Bibir di Dalam Cangkir (Kosa Kata Kita, Jakarta, 2011)