Puisi: Sjair Tiga Kali Doewa dan Satoe – Gouw Peng Liang (1891)

Gouw Peng Liang

Angkau mempunyai duwa buwah mata;
Tetapi mulutmu melainkan sabuwa;
Agaqnya itu diberi nyata:
Lebih berdiyam dari melihat samuwa.

Angkau mempunya telingan duwa,
Tetapi sabuwah mulut akan bicara;
Itupun sebagai dinyatakan juwa,
Kambang menengar, sadikit besuwara.

Tanganmu adalah duwa bahu,
Tetapi mulutmu sebuwah sahaja;
Itulah hendaq diberi tahu,
Sadikit makan dan kambang bekerja


Sumber:
Meneer Perlente – Antologi Puisi Periode Awal (Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2009), dari puisi yang terbit di Sahabbat Baik, No. 4, 1891.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.