Aboe Sjamar
Adapun tiung sebangsa burung
Di dalam sangkar ia terkurung
Pandai bernyanyi sorak menggarung
Bagai saudara duduk di warung
Duduk di warung menghadap barang
Tiap sebentar menyapa orang
Memuji barang tiada kurang
Toloknya jarang dapat sekarang
Dapat sekarang tak ada lagi
Semua bagus corak dan rapi;
Bagai dipakai petang dan pagi
Kalau dibeli tidak merugi.
Tidak merugi tetap menang
Halus buatan beserta benang;
Kalau dipakai hatipun senang
Barang yang lain tidak terkenang.
Pujinya itu semata-mata,
Jarang yang benar, banyaklah dusta;
Hanyalah umbuk kecah pun serta,
Kadar menutup hati dan mata.
Sumber: Soeloeh Peladjar, No. 1, Th. VIII, 1 April 1914; dikumpulkan dalam Meneer Perlente – Antologi Puisi Periode Awal (Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2009)