Puisi: Sumur Energi – Alpha Hambally (l. 1990)

Alpha Hambally (l. 1990)
Sumur Energi

Protonku telah berputar sempurna meskipun
baru mengitari separuh galaksimu yang
telanjang. Aku raba ujung bulu tipis penuh
cahaya yang tumbuh di lehermu. Ada bintang
jatuh yang segera kusingkap ke balik kabut di
sebuah bukit. Kugenggam ekornya dan
kutebarkan di kelaminmu supaya intimu
bercahaya dengan berbagai warna. Karena itu
yang akan membalutmu, mengabadikanmu
selagi aku menyambut gumpalan hitam yang
biasa menyerap tubuhmu ketika ingin menyala
sekali lagi. Kubiarkan gumpalan itu membuat
punggungku meleleh dan isinya hanyut di
sepanjang sungai yang kualirkan sendiri
menjadi puluhan cabang, bermuara dan
tenggelam ke dalam matahari, sementara yang
tersisa dari hidupku telah terlempar jauh ke
luar ambang waktu. Di luar sana, aku
mendapati diriku berjalan seorang diri menuju
hari ini berada. Tapi aku tertahan oleh ombak
pasang yang membuatku berontak dan
terlempar lebih jauh, berbenturan dengan
banyak energi hingga tubuhku pun terbagi
menjadi gugusan pulau. Lalu kita bertelur dan
membiarkannya menetas menjadi diri kita
yang nantinya ketika telah dewasa mereka
membuatku lupa rupa wajahku sebenarnya
karena terus dilapisi oleh kulit yang bukan
milik kita, sebelum nantinya aku terpanggil ke
dalam rahimmu, terbungkus cangkang dari
cahaya, terbalut lapis radiasi, hingga aku
merancap sambil berotasi.

2018

Sumber: Koran Tempo, 3-4 November 2018.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *