Puisi: Variasi Rumah – Marsten L. Tarigan

Marsten L. Tarigan

Aku adalah penghuni baru di kota yang buta ini.
Kuangkut kata-kata, kumuat mimpi-mimpi
dalam kereta kencana: kau yang kulupa
bersama rumah lama yang kian menjarak.
Kau juga seperti variasi natal,
kugantung lampu-lampu duka di atas cemara.

Mengertilah, bila rumah telah membuatmu terjaga
– maka berpindah adalah satu-satunya cara.
Tapi semua orang-orang di kota ini
memusuhi buku-buku tempatku berbagi.
Entah apa yang salah, entah di mana
mereka pernah kalah atau mengalah.

Kau pula telah mengetahui, bahwa sendiri
adalah lagu pembelaan diri – serupa suara-suara
tangis yang dengungnya dalam hati saja. Maka
kuambil kau sebagai sesaji yang telah matang,
bersama lelaki – dipanggulnya sumpah satu kali.

Di kota ini, nyanyian gadis-gadis
hanya bagi mereka yang telah mati.
Namun puisi selalu berani, seperti kau
yang selalu sendiri – menanti lelaki yang barangkali
terluka bahunya atau yang telah mati rasanya
setelah berjalan bersama kata-kata.

Kandang Singa, 2013

Sumber: Bersepeda ke Bulan – Antologi Hari Puisi Indopos 2014 (Indopos, 2014)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *