A Nabil Wibisana Tapa di Takari Seperti timbunan pasir di bibir sungai, kau menunggu apakah panas 40 hari akan membautmu legam–atau justru berkilat laksana kristal. Tapi kadang kau luput menafsir […]
A Nabil Wibisana
Puisi: A untuk Asma – A Nabil Wibisana (l. 1976)
untuk Anaci Tnunay temannya, ahli matematika yang mengajar bahasa, menulis kisah pendek tentang bocah pengidap asma ia seketika tahu, akan sesak napas bahkan sebelum kalimat pungkas bukan, bukan karena […]
Puisi: Setelah Kembang Api – A Nabil Wibisana (l. 1976)
A Nabil Wibisana Setelah Kembang Api Jembatan dan serabut api Labirin cermin Reranting kering tumbuh di atas pecahan kaca Angin dingin. Bulan tembaga Sebuah lakon dengan alur adegan yang tak […]