• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

gody usnaat

Puisi: Agar Aku Memandangmu – Gody Usnaat (l. 1984)

Posted on 13 Agustus 202113 Agustus 2021 by Editor

Gody Usnaat (l. 1984)Agar Aku Memandangmu agar aku bisa memandangmusetiap pagi kubuka hatilaksana jendela dan pintukau membentang hijau di sanasebagai rumput yang dihinggapibalon-balon embun agar aku terus memandangmukenangan berjalan sedari […]

Posted in Puisi Tagged gody usnaat, Puisi Leave a comment

Puisi: Di Tepi Sungai Kumb – Gody Usnaat (l. 1984)

Posted on 12 Agustus 202113 Agustus 2021 by Editor

Gody Usnaat (l. 1984)Di Tepi Sungai Kumb kesendirianku seperti dusun: bertubuh kecilbermata pensilberambut ikalaku dilingkupi pohon sagubertetangga dengan buah merahbersaudara dengan betatas dan kasbijalan kecil yang selalu berlumpur itu, karibkusebagaimana […]

Posted in Puisi Tagged gody usnaat, Puisi Leave a comment

Puisi: Pohon Matoa di Ujung Timur Sekolah – Gody Usnaat (l. 1984)

Posted on 12 Agustus 202113 Agustus 2021 by Editor

Gody Usnaat (l. 1984)Pohon Matoa di Ujung Timur Sekolah pada ujung timur sekolah tumbuh subur pohon matoadedaunannya rindang macam atap rumahdi bawah kakinya anak-anak riang duduk berceritatentang guru yang macam […]

Posted in Puisi Tagged gody usnaat, Puisi Leave a comment

Puisi: Punya Rumah, Trada Api – Gody Usnaat (l. 1984)

Posted on 12 Agustus 202112 Agustus 2021 by Editor

Gody Usnaat (l. 1984)Punya Rumah, Trada Api tempo dulu, sa macam Haboi, Walidan orang-orang di Yokomopunya rumah tapi trada apisa jerang air deng apa?macam au* tiada kapur, itu sudah sa […]

Posted in Puisi Tagged gody usnaat, Puisi Leave a comment

Puisi: Yesus Mati Ditembak – Gody Usnaat (l. 1984)

Posted on 12 Agustus 202112 Agustus 2021 by Editor

Gody Usnaat (l. 1984)Yesus Mati Ditembak Yesus sedang asyik mengajar anak-anak bernyanyi mazmurpeluru meluncur kena mata jendela, jubah, dan jantungnyadarah tampias macam air sungai hantam batu para murid lari macam […]

Posted in Puisi Tagged gody usnaat, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani