• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Pesu Aftarudin

Puisi: Di Luar Itu Angin Mengguncang Pohonan – Pesu Aftarudin (l. 1941)

Posted on 7 April 20197 April 2019 by Editor

Pesu Aftarudin (l. 1941) Di Luar Itu Angin Mengguncang Pohonan  Di luar itu angin mengguncang pohonan engkau saksikan. Gaung panjang mengendap dalam ruang dan senja gerimis menggetarkan sayap cakrawala Kemudian […]

Posted in Puisi Tagged Pesu Aftarudin, Puisi Leave a comment

Puisi: Di Beranda – Pesu Aftarudin (l. 1941)

Posted on 7 April 20197 April 2019 by Editor

Pesu Aftarudin (l. 1941) Di Beranda Sehelai daun terbaring di beranda kemudian tidur menangkap bayang-bayang Kantuk turun mencium ubun tapi mampukah sampai kepada mimpi yang menyimpan bau busuk hidup manusiawi? […]

Posted in Puisi Tagged Pesu Aftarudin, Puisi Leave a comment

Puisi: Bunga-Bunga Sepanjang Jalan – Pesu Aftaruddin (l. 1941)

Posted on 7 April 20197 April 2019 by Editor

Pesu Aftarudin (l. 1941) Bunga-Bunga Sepanjang Jalan Sepanjang jalan tersembunyi bahasa yang tak terucapkan. Dalam getaran cahaya, dalam warna bunyi, atau pada saat hari membaringkan kelam di sepanjang jalan. Bunga […]

Posted in Puisi Tagged Pesu Aftarudin, Puisi Leave a comment

Puisi: Pohon-Pohon – Pesu Aftarudin (l. 1941)

Posted on 7 April 20197 April 2019 by Editor

Pesu Aftarudin (l. 1941) Pohon-Pohon  Pohon-pohon bakau, daun-daun deru angin adakan dendam tersembunyi pada akar-akarnya Ketika siul menemukan bunyi di pantaiketika mawar menggenapkan duri-durinyadendam telah pulang ke muarake danau-danau hidup […]

Posted in Puisi Tagged Pesu Aftarudin, Puisi Leave a comment

Puisi; Bahasa – Pesu Aftarudin (l. 1941)

Posted on 7 April 20197 April 2019 by Editor

Pesu Aftarudin (1940) Bahasa Ada bahasa menyembunyikan kata dan menidurkannya pada rumpun ilalang Siul asing terpelanting dari pohon lalu pecah jadi kalimat dalam daun-daun Ada percakapan purba kini ungkapan yang […]

Posted in Puisi Tagged Pesu Aftarudin, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani