Ahmad Faisal Imron (l. 1973) Muaisim bermula dari magma sesudah itu kita berkata: sebelum di titik subuh sebelum kerikil sampai di genggaman ke-7 ada semacam harap apalah artinya antara Arafah […]
Puisi
Puisi: Tasik dan Sebatang Pohon – Ahmad Faisal Imron (l. 1973)
Ahmad Faisal Imron (l. 1973) Tasik dan Sebatang Pohon bahkan di situ di antara garis lengkung, bercak-bercak kelabu orang-orang membandingkan warna tubuhnya mungkin wangi gerimis pada senja yang mulai merangkak […]
Puisi: Surat Api – Ahmad Faisal Imron (l. 1973)
Ahmad Faisal Imron (l. 1973) Surat Api dari selembar surat ia meminta sebuah negeri tubuhnya yang bengkak, rambutnya yang miskin namun bergairah ketika membikin nyala api telah kusediakan minuman dari […]
Puisi: Menjadi Anggota Dewan – Baequni Mohammad Haririe (l. 1975)
Baequni Mohammad Haririe (l. 1975) Menjadi Anggota Dewan Menjadi anggota dewan itu seperti mendapat keberuntungan Tidak setiap kesempatan, ngobrol nganggur dapat bayaran Bisa kluyuran, pergi ke luar kota maupun ke […]
Puisi: Bentar Utara – Ahmad Faisal Imron (l. 1973)
Ahmad Faisal Imron (l. 1973) Bentar Utara di Bentar Utara di langit yang sekuning Van Gogh kapinis menggores sebentuk tangis untukmu, yang masih si pewaris bayang-bayang Izrail akhirnya, takluk pada […]
Puisi: Bukit Rawi – Agung Catur Prabowo (l. 1971)
Agung Catur Prabowo (l. 1971) Bukit Rawi kahayan surut tujuh lutut menyisakan alur kecil di sela kabut cericit burung menindih sepi mengundang si kecil turun mandi rumah panggung kayu tua […]
