• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Puisi

Puisi: St. Klara. Autumn 1986 – Wendoko (l. 1968)

Posted on 15 April 201815 April 2018 by Editor

Wendoko (l. 1968) St. Klara. Autumn 1986                            (1st Postcard)          Pagi ini aku bangun dengan setumpuk benda di kepala. Sikat dan pasta gigi — aku menyikat gigi […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Wendoko Leave a comment

Puisi: Keempat Musim – Wendoko (l. 1968)

Posted on 15 April 2018 by Editor

Wendoko (l. 1968) Keempat Musim (Puisi Kanvas untuk Wang Wei) /1/ Kamelia di dalam pot, bunganya seperti peoni Merah, merah-muda, dan putih /2/ Cakrawala seperti tak berujung Kosong, hanya gelombang […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Wendoko Leave a comment

Puisi: Musim Hujan, Tahun Baru – Wendoko (l. 1968)

Posted on 15 April 201815 April 2018 by Editor

Wendoko (l. 1968) Musim Hujan, Tahun Baru /1/ Pernahkah kaudengar cerita: Sebelum tahun baru, Nian – raksasa bertanduk dan bermata lebar – kerap mendatangi desa-desa. Nian akan melalap panen ladang, […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Wendoko Leave a comment

Puisi: Desember dalam Semangkuk Bulgogi – Tengsoe Tjahjono (l. 1958)

Posted on 15 April 2018 by Editor

Tengsoe Tjahjono (l. 1958) Desember dalam Semangkuk Bulgogi kupesan bulgogi. salju mengapur jendela. hari kemarin mendidih di antara serpihan daging dan sayur mayur. tapak jejak mengabur, terbuka untuk dibaca. monitor […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Tengsoe Tjahjono Leave a comment

Puisi: Memaknai Payung – Tengsoe Tjahjono (l. 1958)

Posted on 15 April 201815 April 2018 by Editor

Tengsoe Tjahjono (l. 1958) Memaknai Payung *demsi danial bukan payung yang dibutuhkan ketika hujan jatuh, namun cara berteduh. begitu kata senja kepada murung ketika langit dekat kepada mendung. jelas itu […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Tengsoe Tjahjono Leave a comment

Puisi: Di Negeri Bekas Penjajah Aku Menemukan Dirimu – Yusri Fajar (l. 1977)

Posted on 15 April 201815 April 2018 by Editor

Yusri Fajar (l. 1977) Di Negeri Bekas Penjajah Aku Menemukan Dirimu Di negeri bekas penjajah aku menemukan dirimu dalam etalase kaca restoran Indonesia ditata dalam mangkok, piring dan gelas dipajang […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Yusri Fajar Leave a comment

Posts navigation

← Older posts
Newer posts →

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (7)
  • Esai (136)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (2,025)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Teks Deklarasi Hari Puisi Indonesia 26 Juli
  • Esai: Apa yang Dibaca Chairil?
  • Puisi yang Bagus (2): Yang Mengantar pada Kematangan
  • Puisi yang Bagus (1): Kemahiran Menggunakan Perangkat Puitika
  • Puisi: Apakah Air Mata Seorang Asing Cuma Air yang Mengalir Membasahi Pipi Mereka Begitu Saja? – Moch Aldy MA
  • Esai: Tugas Seorang Penyair – Hasan Aspahani

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Agam Wispi Agenda Alfiyan Harfi Amir Hamzah Andy Sri Wahyudi Anekdot Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo Husain Landitjing J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan M. Balfas Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Pranita Dewi Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Teks Deklarasi Hari Puisi Indonesia 26 Juli
  • Esai: Apa yang Dibaca Chairil?
  • Puisi yang Bagus (2): Yang Mengantar pada Kematangan
  • Puisi yang Bagus (1): Kemahiran Menggunakan Perangkat Puitika
  • Puisi: Apakah Air Mata Seorang Asing Cuma Air yang Mengalir Membasahi Pipi Mereka Begitu Saja? – Moch Aldy MA

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (7)
  • Esai (136)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (2,025)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani