Rusli Marzuki Saria kepada leon agusta I rumah dengan sarang panah unggun bermula dari kekinian padaku datang rangsang berbenah tapi aku waspada jalan keyakinan II berburu di padang-padang rimba sasapan […]
Puisi
Puisi: Beri Aku – Rusli Marzuki Saria
Rusli Marzuki Saria Beri aku cinta yang sederhana, sayang Cinta yang tergantung di daun-daun Cinta yang menyembul di runcing-runcing ilalang Cinta yang mengalir di sungai-sungai gunung Beri aku senyum yang […]
Puisi: Mendalam – Armijn Pane (1908-1970)
Armijn Pane (1908-1970) Laut berlari mendatang, Bersua pantai landai, Memecah menghebat buih, Menaik damai tenang merata. Angin berlari mendatang, Bersua gunung mendaki, Gemuruh menghebat embus, Menaik damai tenang merata. Kasih […]
Puisi: Kebaya Biru – Armijn Pane (1908-1970)
Armijn Pane (1908-1970) Waktu senja gelap-gelapan, Gunung Guntur tegak menggagah, Kanannya langit kemerah-merahan, Embun mendatang kapas digobah. Danau hening, gelap airnya, Matahari hilang tinggal sinarnya, Langit terang tiada bercacat, Belakang […]
Puisi: Tenangan Tiada – Armijn Pane (1908-1970)
Armijn Pane (1908-1970) Entah apa yang mendorong aku kehidupan baru, Meninggalkan menistakan kehidupan lama. Setiap kali aku terbujuk gemerlap restu, Sekejap lagi aku tersuram gelap derita. Aku tiada jera-jera mencari […]
Puisi: Di Tepi Purus – Boy Riza Utama
Boy Riza Utama Daun-daun apakah yang kaususupkan Hingga gelasku merah membayang? Aku bertanya pada goni-goni rebah Bagaimana muasal kota, lalu gamang, Tapi hanya panas juga dan air terjerang Yang menyebut […]