• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Puisi

Puisi: Sebuah Kehadiran – Rusli Marzuki Saria

Posted on 18 Agustus 201718 Agustus 2017 by Editor

Rusli Marzuki Saria kepada leon agusta I rumah dengan sarang panah unggun bermula dari kekinian padaku datang rangsang berbenah tapi aku waspada jalan keyakinan II berburu di padang-padang rimba sasapan […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Rusli Marzuki Saria Leave a comment

Puisi: Beri Aku – Rusli Marzuki Saria

Posted on 17 Agustus 201718 Agustus 2017 by Editor

Rusli Marzuki Saria Beri aku cinta yang sederhana, sayang Cinta yang tergantung di daun-daun Cinta yang menyembul di runcing-runcing ilalang Cinta yang mengalir di sungai-sungai gunung Beri aku senyum yang […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Rusli Marzuki Saria Leave a comment

Puisi: Mendalam – Armijn Pane (1908-1970)

Posted on 13 Agustus 201713 Agustus 2017 by Editor

Armijn Pane (1908-1970) Laut berlari mendatang, Bersua pantai landai, Memecah menghebat buih, Menaik damai tenang merata. Angin berlari mendatang, Bersua gunung mendaki, Gemuruh menghebat embus, Menaik damai tenang merata. Kasih […]

Posted in Puisi Tagged Armijn Pane, Puisi Leave a comment

Puisi: Kebaya Biru – Armijn Pane (1908-1970)

Posted on 13 Agustus 2017 by Editor

Armijn Pane (1908-1970) Waktu senja gelap-gelapan, Gunung Guntur tegak menggagah, Kanannya langit kemerah-merahan, Embun mendatang kapas digobah. Danau hening, gelap airnya, Matahari hilang tinggal sinarnya, Langit terang tiada bercacat, Belakang […]

Posted in Puisi Tagged Armijn Pane, Puisi Leave a comment

Puisi: Tenangan Tiada – Armijn Pane (1908-1970)

Posted on 13 Agustus 201713 Agustus 2017 by Editor

Armijn Pane (1908-1970) Entah apa yang mendorong aku kehidupan baru, Meninggalkan menistakan kehidupan lama. Setiap kali aku terbujuk gemerlap restu, Sekejap lagi aku tersuram gelap derita. Aku tiada jera-jera mencari […]

Posted in Puisi Tagged Armijn Pane, Puisi Leave a comment

Puisi: Di Tepi Purus – Boy Riza Utama

Posted on 12 Agustus 2017 by Editor

Boy Riza Utama Daun-daun apakah yang kaususupkan Hingga gelasku merah membayang? Aku bertanya pada goni-goni rebah Bagaimana muasal kota, lalu gamang, Tapi hanya panas juga dan air terjerang Yang menyebut […]

Posted in Puisi Tagged boy riza utama, Puisi Leave a comment

Posts navigation

← Older posts
Newer posts →

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (7)
  • Esai (136)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (2,025)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Teks Deklarasi Hari Puisi Indonesia 26 Juli
  • Esai: Apa yang Dibaca Chairil?
  • Puisi yang Bagus (2): Yang Mengantar pada Kematangan
  • Puisi yang Bagus (1): Kemahiran Menggunakan Perangkat Puitika
  • Puisi: Apakah Air Mata Seorang Asing Cuma Air yang Mengalir Membasahi Pipi Mereka Begitu Saja? – Moch Aldy MA
  • Esai: Tugas Seorang Penyair – Hasan Aspahani

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Agam Wispi Agenda Alfiyan Harfi Amir Hamzah Andy Sri Wahyudi Anekdot Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo Husain Landitjing J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan M. Balfas Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Pranita Dewi Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Teks Deklarasi Hari Puisi Indonesia 26 Juli
  • Esai: Apa yang Dibaca Chairil?
  • Puisi yang Bagus (2): Yang Mengantar pada Kematangan
  • Puisi yang Bagus (1): Kemahiran Menggunakan Perangkat Puitika
  • Puisi: Apakah Air Mata Seorang Asing Cuma Air yang Mengalir Membasahi Pipi Mereka Begitu Saja? – Moch Aldy MA

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (7)
  • Esai (136)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (2,025)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani