• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Royyan Julian

Puisi: Ijab Kabul – Royyan Julian (l. 1989)

Posted on 14 Maret 2018 by Editor

Royyan Julian (l. 1989) Ijab Kabul Pagi itu ia tidak kuasa melihat matamu ketika kau mengucap sumpah perkawinan. Ia hanya sanggup melihat punggungmu dan berpura-pura turut berbahagia. Sudah cukup lama […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Royyan Julian Leave a comment

Puisi: Cincin Perkawinan di Dalam Sepatu – Royyan Julian (l. 1989)

Posted on 14 Maret 2018 by Editor

Royyan Julian (l. 1989) Cincin Perkawinan di Dalam Sepatu Sejak kamu pergi, rumah ini tampak semakin tua. Ia seperti tak rela melihatku hidup sendirian. Tak ada apa pun yang menunjukkan […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Royyan Julian Leave a comment

Puisi: Rencana Bersama Kekasih – Royyan Julian (l. 1989)

Posted on 14 Maret 201814 Maret 2018 by Editor

Royyan Julian (l. 1989) Rencana Bersama Kekasih Di tanah yang jauh, kekasihku tinggal. Barangkali suatu saat kita akan bersua dengan sejumlah rencana. Memasak pasta tanpa sosis. Sandwich tanpa kornet. Mewarnai […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Royyan Julian Leave a comment

Puisi: Penyembah Misteri – Royyan Julian (l. 1989)

Posted on 14 Maret 201814 Maret 2018 by Editor

Royyan Julian (l. 1989) Penyembah Misteri Di sejengkal permukaan danau tenang, gravitasi patah. Kawanan burung melintas tanpa takut terjatuh ke dalamnya; cermin yang memantulkan bayanganmu. Di sela-sela pohon pinus, petang […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Royyan Julian Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (7)
  • Esai (136)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (2,025)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Teks Deklarasi Hari Puisi Indonesia 26 Juli
  • Esai: Apa yang Dibaca Chairil?
  • Puisi yang Bagus (2): Yang Mengantar pada Kematangan
  • Puisi yang Bagus (1): Kemahiran Menggunakan Perangkat Puitika
  • Puisi: Apakah Air Mata Seorang Asing Cuma Air yang Mengalir Membasahi Pipi Mereka Begitu Saja? – Moch Aldy MA
  • Esai: Tugas Seorang Penyair – Hasan Aspahani

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Agam Wispi Agenda Alfiyan Harfi Amir Hamzah Andy Sri Wahyudi Anekdot Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo Husain Landitjing J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan M. Balfas Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Pranita Dewi Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Teks Deklarasi Hari Puisi Indonesia 26 Juli
  • Esai: Apa yang Dibaca Chairil?
  • Puisi yang Bagus (2): Yang Mengantar pada Kematangan
  • Puisi yang Bagus (1): Kemahiran Menggunakan Perangkat Puitika
  • Puisi: Apakah Air Mata Seorang Asing Cuma Air yang Mengalir Membasahi Pipi Mereka Begitu Saja? – Moch Aldy MA

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (7)
  • Esai (136)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (2,025)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani