• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Walujati Supangat

Puisi: Siapa? – Walujati Supangat (l. 1924)

Posted on 15 Juni 202115 Juni 2021 by Editor

Walujati Supangat (l. 1924)Siapa? Tersebar engkau, kaum sengsaraDuduk meratap di seluruh kotaDan swara tangismu membubung, memilukan hati Berbilang kali terdapat badan‘lah bongkar terhampar di tepi jalanDan lekaslah mayatmu diusung orang […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Walujati Supangat Leave a comment

Puisi: Telaga Remaja – Walujati Supangat (l. 1924)

Posted on 15 Juni 202115 Juni 2021 by Editor

Walujati Supangat (l. 1924)Telaga Remaja Kuning bercahya keemasanTelaga remajaku tampak terbentang:Jernih tenang, seraya memandangGadis rupawan pelahan datang. Riang senang memandikan diriBerbuihlah air dimainkan jari,Rambut terurai dan bunga berseriJatuh dari sanggul, […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Walujati Supangat Leave a comment

Puisi: Senjakala – Walujati Supangat (l. 1924)

Posted on 15 Juni 202115 Juni 2021 by Editor

Walujati Supangat (l. 1924)Senjakala Diam menghitam pohon waruLebar besar, rimbun tercantumTak lagi angin kedengaran lalu Sepi hening ‘alam memandangKemerahan surya terbenamTak lagi terdengar burung berkicau Tenanglah engkau, hati gelisahKeringlah engkau, […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Walujati Supangat Leave a comment

Puisi: Nanti, Nantikanlah! – Walujati Supangat (l. 1924)

Posted on 23 April 201915 Juni 2021 by Editor

Walujati Supangat (l. 1924) Nanti, Nantikanlah! Rumput kering kemuning terhampar luas. Gemetar tampak hawa panas atas padang sunyi. Ah, Rumput, akarmu jangan turut mengering; jangan mati kaku di tanah terbaring […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Walujati Supangat Leave a comment

Puisi: Berpisah – Walujati Supangat (l. 1924)

Posted on 27 April 201723 April 2019 by Editor

Waluyati Supangat Bersama-sama bunga digubah Menjadi rangkaian halus pewangi dan pulang kita bersuka hati di kala Surya terbenam merah Di jalan simpang kita berpisah, Gubahan bunga gemetar di tangan dan […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Walujati Supangat Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (7)
  • Esai (136)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (2,025)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Teks Deklarasi Hari Puisi Indonesia 26 Juli
  • Esai: Apa yang Dibaca Chairil?
  • Puisi yang Bagus (2): Yang Mengantar pada Kematangan
  • Puisi yang Bagus (1): Kemahiran Menggunakan Perangkat Puitika
  • Puisi: Apakah Air Mata Seorang Asing Cuma Air yang Mengalir Membasahi Pipi Mereka Begitu Saja? – Moch Aldy MA
  • Esai: Tugas Seorang Penyair – Hasan Aspahani

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Agam Wispi Agenda Alfiyan Harfi Amir Hamzah Andy Sri Wahyudi Anekdot Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo Husain Landitjing J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan M. Balfas Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Pranita Dewi Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Teks Deklarasi Hari Puisi Indonesia 26 Juli
  • Esai: Apa yang Dibaca Chairil?
  • Puisi yang Bagus (2): Yang Mengantar pada Kematangan
  • Puisi yang Bagus (1): Kemahiran Menggunakan Perangkat Puitika
  • Puisi: Apakah Air Mata Seorang Asing Cuma Air yang Mengalir Membasahi Pipi Mereka Begitu Saja? – Moch Aldy MA

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (7)
  • Esai (136)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (2,025)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani