Ragil Suwarno Pragolapati (1948-1990) Bukit-bukit Teh Puncak Spontan engkau teringat kawan wartawan di koran Reportase bersambung, foto-foto, dan gosip pers Atau bumi di sini telah dibangun opini zaman Menjadi arca […]
Puisi
Puisi: Mantan Musikus Jalanan – Ragil Suwarna Pragolapati (1948-1990)
Ragil Suwarna Pragolapati (1948-1990) Mantan Musikus Jalanan Seorang wartawan beli rokok di tokonya, baca koran eceran, mewawancarainya di bawah Bungur berbunga ungu. “Mau dikorankan lagi? Lho, belum bosan-bosannya wartawan […]
Puisi: Sehabis Percakapan – Micky Hidayat (l. 1959)
Micky Hidayat (l. 1959) Sehabis Percakapan Sehabis percakapan Semuanya menjadi gaib Langit terbongkar Matahari terbakar Menggambarkan huru-hara Di bumi yang asing Kata-kata yang diucapkan Berbatu-batu Semakin kesepianku membatu Betapa terasa […]
Puisi: Telah Kuhapus Kata-kata – Micky Hidayat (l. 1959)
Micky Hidayat (l. 1959) Telah Kuhapus Kata-kata telah kuhapus kata-kata yang pernah kutuliskan sebab tak ada lagi yang bisa kutawarkan selain kesunyian dan kecemasan atau kekosongan dan kekecewaan hingga langit […]
Puisi: Kisah Sepatu Larsa – Nurhayat Arif Permana (l. 1969)
Nurhayat Arif Permana (l. 1969) Kisah Sepatu Larsa sepatu-sepatu larsa di negara yang merdeka* Inilah aku sepasang sepatu larsa yang lelah sepuluh hari berdiri menjagamu, mahasiswa ketika kaki para tentara […]
Puisi: Membaca Masa Lalu – Nurhayat Arif Permana (l. 1969)
Nurhayat Arif Permana (l.1969) Membaca Masa Lalu “Aku sudah melepaskanmu, dayang,” katanya ketika membaca Skenario tebal sehabis merapikan Nostradamus. Tampaknya dia kehabisan daya setelah bergumul dengan sejumlah kesengsaraan. Hari ini […]