Didik Siswantono (l. 1968)
Buku Tabungan
“Bolehkah aku membantumu, Pak?”
Bapak tak menjawab, terus membuka buku tabungan
yang berguguran, menghitungnya lalu melupakannya.
Bapak kini mencoba melihat kalender sebuah bank.
Sia-sia tapi ia terus melakukannya.
“Bolehkah aku membantumu, Pak?”
Bapak lalu pergi menahan gerimis di dadanya.
Pura-pura tabah sambil memandang buku tabungannya
yang isinya mulai dimakan usia.
Nganjuk, 2014
Sumber: Pelajaran Berlari (Gramedia, Jakarta, 2015)