Puisi: Epitaf Kamar Mandi – Sartika Sari

Sartika Sari

kami suka menuang sampah di kerongkongan
atau memandikanmu dengan kebencian. Tapi
kau tenang saja, memandang kami penuh cinta.
betapa setia, ketika jam-jam tengah malam,
bahkan kami sendirian tanpa benang, lalu
menambah berat tubuhmu dengan sampah lagi,
kau tak bilang apa-apa, justru menjadikannya wewangian.
betapa gembira kau ketika kami datang, membawa
sisa liur, keringat dan bekas bibir beberapa orang
lalu kau juga mau ikut mencicipi. mengutipnya
dengan mesra, penuh kasih sayang.
siapa yang sanggup berdalih, ibu pun bilang
suatu saat, kau yang akan mengantarku pulang,
menaruh wewangian, agar kulitku tak diserbu
para binatang.

Medan, 2014

Sumber: Koran Tempo, 22 Februari 2015.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *