Sartika Sari (l. 1992)Mangkuk Laut aku sering datang berpunggung pasir,duduk dan menyinggahkan bibir di tepimuangin kuisap, menuju palung terdalam darisebuah puisi yang lama bermukim di lambungsetiap hari, rindu seperti perahu, […]
Sartika Sari
Puisi: Perantau – Sartika Sari (l. 1992)
Sartika Sari (l. 1992)Perantau pagi-pagi benar, kudengar suara ibu seperti desing pelurumenembus kabuttapi sudah harus kususuri lagi jalan inidi antara sisa keramaian semalam,atau bekas ciuman sepasang gelandanganjauh di dalma tubuhku, […]
Puisi: Maut – Sartika Sari (l. 1992)
Sartika Sari (l. 1992)Maut untuk bertemu, aku mesti menunggu begitu lamake semua jalan, yang banyak patung kenangan ketika langit benar-benar melengkung di bibirmu,atau mungkin bola mataku yang terkungkung bingungpelepasan, kukira […]
Puisi: Epitaf Kamar Mandi – Sartika Sari
Sartika Sari kami suka menuang sampah di kerongkongan atau memandikanmu dengan kebencian. Tapi kau tenang saja, memandang kami penuh cinta. betapa setia, ketika jam-jam tengah malam, bahkan kami sendirian tanpa […]
Puisi: Kampung Kolam – Sartika Sari
Sartika Sari pagi buta, kakek berjalan memikul cangkul, racun tikus dan beberapa karung goni di selipan ketiak kanan. angin menegurnya berulang-ulang, menepuk pipi dan kantung matanya, tapi kakek tak bersuara. […]