Puisi: Kabar Cuaca dalam Seloka – Galeh Pramudianto

Galeh Pramudianto

1.

senin, pagi ini cuaca berawan
langit-langit lagi sandaran
kau sedang benci kelaparan
yang puasa saja telah kekenyangan

2.

jangan lahir hari ini!
pawukon santai menari
watak buruk bisa menemani
dari napas yang kesana kemari

3.

senja lagi demam dan batuk
muda-mudi terbenam dalam kantuk
dari balik bibir, semalam masih berpeluk
lautan yang kerontang dari bilik rembuk

4.

mendung siang ini memahat kantong matamu
dalam remang prosa, puisi sedang cemburu
merapal mantra saru
yang sudah lama tewas diburu

5.

suhu tubuhmu makin lembap
setelah kemarin kau masih sembap
airmata tak mampu dusta usap
kepada doa kan tiarap

6.

panas kota ini melantunkan kidung amarah
oksigen yang terbuat dari darah
bunga-bunga mati sulit merekah
dengan susah payah jalan raya kau perah

7.

subuh ini, fajar lagi lari pagi
di antara sepeda dan penjaja nasi
tetiba fajar harus pulang lebih dini
di atas rumahnya ada badai lagi menari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.