Indrian Koto (l. 1983)
Di Kampung Hulu
sungai tak pernah mengantar nasib baik
sampai hulu
di kampung hulu
jalan menabrak rumah
debu, anjing dan ayam bersemayam
di bawah tangga, papan lapuk tua
aku sampai di tanah leluhur
tempat persinggahan yang tak pernah mampu
membesarkan diri sendiri
tak ada yang lebih puncak dari bukit
para lelaki membanting letih di kedai kopi
para dara menyusun masa depan di belakang pintu
menetes lewat bedak beras, dan baju-baju kusam
di tepian keinginan kembali dihanyutkan.
nasib buruk mesti ditanggung sendiri-sendiri
2010
Sumber: Jurnal Nasional, 16 Oktobr 2011
Keren indrian koto. Sumpah!