Surya Gemilang (l. 1998)
Kesaksian Sebuah Mobil
bukan kecepatan ini sungguh
membuatku takut, tapi gumpalan
awan badai bermunculan dari
rambutnya seputih mata
mayat tersimpan pada bagasi,
dengan tubuh terkoyak gigi-geligi.
piranha menyeruak dari nanar matanya,
tangannya, dipenuhi noda darah,
kini gemetar hebat mencengkeram
setir sewaktu-waktu bisa dibantingnya
ke sembarang arah, matanya mencari-cari
bayang-bayang pohon manakah
hendak menampung sebuah makam
tersembunyi, mendadak, melalui amuk api
yang terlihat dari lubang di dadanya,
kubaca kehendak untuk berbelok
ke arah laut, membangun makam-tak-rahasia
kami bertiga, makam yang cukup besar
buat mengamankan hati kecilnya dari
dosa-dosa ditumpahkan oleh angkasa.
(Jakarta, Februari 2019)
Sumber: Kompas, Sabtu, 30 Maret 2019.