Puisi: Kita Adalah Jarak – Sabiq Carebesth (l. 1985)

Sabiq Carebesth (l. 1985)

Kita Adalah Jarak

Mataku terbenam di lautan
Dalam malam yang membosankan

Aku ingin menari aku ingin menunggang kuda
Betapa omong kosong telah begitu lama
Betapa larut untuk menyadari sia-sia

Orang-orang menderita
Orang-orang lupa
Waktu hanya catatan pendek
Dari halaman segala yang pergi

Kita memandang malam
Mendengar anjing melolong kesepian
Suara AC, tikus-tikus resah
Dan kita yang nyaris tak berdaya

Kita pendosa tanpa sebab
Kita menjadi bodoh ketika larut
Kita begitu kecil dan hampa
Kita seperti juga malam
Seperti sepi seperti ombak
Seperti laut—kita menelan
Kesunyian sendiri-sendiri

Kita harus terlahir setiap hari
Tapi kita hampa setiap hari
Kita mahluk fana setiap kali malam

Musik yang mengalun dalam jiwa
Datang dari penjuru kejauhan
Kita selalu dalam jarak
Kita dalam waktu yang berdenting
Menjadi bunyi, lagu, musik
Menjadi kenangan, hilang…

Kita sama dengan segala ketiadaan
Kita hanya meminjam cahaya
Untuk melihat setiap kegelapan
Kita meminjam keindahan
Untuk melihat segala hampa
Kita akan berhenti
Dan saat itu kerinduan menjadi nyawa
Kita kedinginan, seperti berdiri sendirian
Di hadapan lautan
Kita mungkin menyeberangi
Segala yang tak kita tahu di kejauhan
Kita mungkin terhempas
Dan tak satu benang pun
Menghubungkan kita dengan masa silam

Tak satu jiwa pun bebas dari hampa
Apa yang kita punya?

Jakarta, 2017

Sumber: Media Indonesia, Minggu, 9 Juli 2017

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *