Djamil Suherman (1924-1985)
Malam Panjang
Masukilah malam ini hingga terbenam ke dasarnya
jeritkan tangis penghabisan hingga tak lagi bergema
di timur fajar menurun
dan bulan sabit lelap tidur
Malam ini lembutnya segala ucapan
lembutnya segala mimpi – angin membelai sepoi
masukilah di luar hujan memanjang
seluruh bumi hanyut dalam kelelapan
dalam sendat napas bumi yang letih
dan isak tangis yang merintih
setiap kali yang kena kembali dengan kejemuan
bila saatnya mata-mata liwat berpalingan
dan burung burung meninggalkan sarangnya
Inilah hakikat mimpi
tapi bayangan malam lenyap tanpa kesan
(Siasat/Gelanggang 1957)
Sumber: Nafiri (Penerbit Pustaka, 1983)