Puisi: Mangkuk Laut – Sartika Sari (l. 1992)

Sartika Sari (l. 1992)
Mangkuk Laut

aku sering datang berpunggung pasir,
duduk dan menyinggahkan bibir di tepimu
angin kuisap, menuju palung terdalam dari
sebuah puisi yang lama bermukim di lambung
setiap hari, rindu seperti perahu, dan duka melayarkanku
pada tempat-tempat asing. kini aku sampai
pada dirimu, bukan pengasingan atau kematian
yang ingin kutemukan. bulu-bulu di lidahku
memutih, seperti kulit kerang di ketiak dan
kelopak matamu. kau kesepian? serupa dengan tas
jinjing yang aku bawa? ya, tentu saja. aku dan tas ini
sudah puluhan tahun berjalan, mencuri dan membunuh
para dendam. malam ini aku bukan berniat membunuhmu,
paruku disesaki banyak anak-anak pungut, tak pakai baju
tak makan tiga kali sehari. seorang nenek bersandar tanpa tongkat,
ibu muda menggigil sambil menggosok-gosok tangannya di atas perut.
mereka takut bertemu matahari. deru sepeda motor,
kereta api, atau panser-panser. aku bawa mangkuk ini,
biar kubawa kau pada mereka. berceritalah. jangan Cuma
menahan mendung. sini, masuk. aku bukakan mulut.

Medan, 2014

Sumber: Koran Tempo, 22 Februari 2015

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.