Angger Jati Wijaya (1967-2013)
Nyanyian Para Martir
pernah kuungkap dendam itu
pada bayang-bayang badan sendiri
agar kelak tetap ada yang bersaksi
hingga kapan pun pengadilan itu tiba
tidak menjadi pesakitan abadi
sunyi seorang diri
telah lama kita saling mengerti
setegar apa pun jejak kaki
takkan sekuat para serdadu
yang menggoreskan amarah di kontrak mati
maka jika derak pintu penjara
atau usiran orang-orang tercinta
telah kita duga sejak lama
untuk apa memeluk ragu hati
Yogyakarta, 1999
Sumber: Kabar dari Negeri yang Terbakar (LKiS, Yogyakarta, 2003)