S. Rukiah (1927-1996)
Pohon Sunyi
Engkau sudah tua
akarmu rapuh dengan tanah berpegangan
sebagian sudah lepas
putus berpisahan
dan pasir sebutir demi sebutir
ngeri ia berjatuhan!
Batu-batu
dekatmu diam membisu
daun kering mulai bercerai pergi
dan jatuh di sungai
tenggelam di arus mati.
Akar itu satu-satu
daun setangkai-setangkai
putus semua
dan gugur ke dasar mencari
hidup semula
tinggal pohon yang rapuh
memandang jurang
sunyi menanti.
Kapan lagi engkau ini
mesti pergi
dan apa yang akan datang?
Sumber: Pudjangga Baru, No. 10-11, Tahun IX, April Mei 1948 via via “Seserpih Pinang Sepucuk Sirih (Pustaka Jaya, Jakarta, 1979)