• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

s rukiah

Puisi: Buntu Kejaran – S. Rukiah (1927-1996)

Posted on 21 Mei 2018 by Editor

S. Rukiah (1927-1996) Buntu Kejaran Di jalan panjang, Bertemu lagi Aku dan ilham. Dia ketawa tergila-gila Mulut kuat enak mengejek Cepat kukejar Ia lari seperti binatang liar… Di jalan buntu […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, s rukiah Leave a comment

Puisi: Kamar Tua – S. Rukiah (1927-1996)

Posted on 21 Mei 2018 by Editor

S. Rukiah (1927-1996) Kamar Tua Aku meraba dalam gelap kamar sempit sudah tua berbau apak mata dua jadi buta di mana titik sinar? Gelap! terus dan terus gelap warna itu […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, s rukiah Leave a comment

Puisi: Pohon Sunyi – S. Rukiah (1927-1996)

Posted on 21 Mei 2018 by Editor

S. Rukiah (1927-1996) Pohon Sunyi Engkau sudah tua akarmu rapuh dengan tanah berpegangan sebagian sudah lepas putus berpisahan dan pasir sebutir demi sebutir ngeri ia berjatuhan! Batu-batu dekatmu diam membisu […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, s rukiah Leave a comment

Puisi: Cahaya Mau Mati – S. Rukiah (1927-1996)

Posted on 21 Mei 20181 Agustus 2018 by Editor

S. Rukiah (1927-1996) Cahaya Mau Mati Kita memang berdiri antara pagi dan malam Pula kadang-kadang lihat juga bintang di langit seribu, atau perempuan busuk hati, yang nyanyi-nyanyi main piano cari […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, s rukiah 2 Comments

Puisi: Cerita Malam – S Rukiah (1927-1996)

Posted on 21 Mei 201821 Mei 2018 by Editor

S Rukiah (1927-1996) Cerita Malam Angin selatan berdesing lembut di pohon-pohon pada rumah-rumah tua menggeletar cahaya bulan dan malam itu aku masih berlari meloncati parit-parit gelap di mana kucari, inilah […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, s rukiah Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani