Dedy Tri Riyadi (l. 1974)
Potret Diri
Dia melukismu sebagai sesuatu yang tak bakal tua. Sebagai langit
menyala. Sebagai tenung bagi teruna. Sebagai pohon dengan
cabang sederhana. Sebagai rimbun dukana. Sebagai sungai dengan
nafsu ke utara. Sebagai bisu yang bisa berbahagia.
Dia mendudukkanmu di tengah sebagai menara. Sebagai kilat
pedang di udara. Sebagai tahun-tahun berburu dan menderita.
Sebagai apel busuk di sudut meja. Sebagai lidah terjulur cendekia.
Sebagai bangsa berwarna tanpa senjata. Sebagai perahu di tepi
dermaga
Dia ingin selalu memnbuatmu memesona. Sebagai sebuah tamasya
Sebagai kelinci di saku celana. Sebagai doa seorang hamba.
Sebagai sembilan ekor koi di muka telaga. Sebagai langkah
tertahan seorang perwira. Sebagai delapan kuda memercik ujung
samudra.
Dia membagi senyum dan pandanganmu ke segenap penjuru.
Sebagai hasrat. Sebagai halus ujung kuas mendarat dan menyapu
beragam warna. Sebagai tanda untuk dirinya — suatu saat. Sebagai
mukjizat. Sebagai sesuatu yang kerap membuatmu terperanjat dan
berpura-pura; tak ada sesiapa.
2016
Sumber: Kompas, Sabtu, 19 MaretTambah Baru 2016