• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Dedy Tri Riyadi

Puisi: Potret Diri – Dedy Tri Riyadi (l. 1974)

Posted on 27 Maret 2018 by Editor

Dedy Tri Riyadi (l. 1974) Potret Diri Dia melukismu sebagai sesuatu yang tak bakal tua. Sebagai langit menyala. Sebagai tenung bagi teruna. Sebagai pohon dengan cabang sederhana. Sebagai rimbun dukana. […]

Posted in Puisi Tagged Dedy Tri Riyadi, Puisi Leave a comment

Puisi: Exquisite Corpse – Dedy Tri Riyadi (l. 1974)

Posted on 27 Maret 201827 Maret 2018 by Editor

Dedy Tri Riyadi (l. 1974) Exquisite Corpse Dia membagikan empat potong kain, dan kau mulai menuliskan puisi-puisi, berbeda satu sama lain; 1/ Bagimu, dirinya adalah peta Baginya, kau tubuh semata. […]

Posted in Puisi Tagged Dedy Tri Riyadi, Puisi Leave a comment

Puisi: Berlatih Solmisasi – Dedy Tri Riyadi

Posted on 5 April 20177 April 2017 by Editor

Dedy Tri Riyadi /do/ Seperti kau yang ingin Menuntaskan cemas, ia pun berhasrat menunaikan gegas perjalanan yang dimulai dengan pertanyaan sendiri : mau dan mampukah kau berjalan sampai batas paling […]

Posted in Puisi Tagged Dedy Tri Riyadi, Puisi Leave a comment

Puisi: Apel Kedua – Dedy Tri Riyadi

Posted on 8 Januari 2017 by Editor

Dedy Tri Riyadi (1) Kalau aku terjatuh, bukan karena kau rapuh, atau tak tabah pada hal-hal yang membuatmu melepaskan aku. Kau tetaplah pokok yang teguh dan kurasa begitu teduh, daun-daunmu […]

Posted in Puisi Tagged Dedy Tri Riyadi, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani