Dodong Djiwapradja (1928-2009) Garut ——kepada Madro’i (pembajak) Desa dikenang desa terbayang Ah, kali yang memanggil mati Kiranya hijau menjadi merah Api menjilat membakar rumah. Desa dikenang desa terbayang Ah, kali […]
dodong djiwapradja
Puisi: Mancing di Kali Cimanuk – Dodong Djiwapradja (1928-2009)
Dodong Djiwapradja (1928-2009) Mancing di Kali Cimanuk Sehabis naik bukit ini, pohon loa Belok kanan lalu lembah, akhirnya air. Batu dan pasir begini melulu dari dulu Dan air terus saja […]
Puisi: Pergi Mengembara Selagi Usia Masih Muda – Dodong Djiwapradja (1928-2009)
Dodong Djiwapradja (1928-2009) Pergi mengembara selagi usia masih muda Sebab nanti bila janggut sudah turun bagai salju, putih tak’kan punya lagi waktu, selain berbaring dengan muka sedih Pergi mengembara ke […]
Puisi: Anak Kecil di Tengah Lautan – Dodong Djiwapradja (1928-2009)
Dodong Djiwapradja (1928-2009) Kita tidak pernah belajar bagaimana para nelayan berlayar. Ketika ombak datang didorongnya ke muka perahu kecil yang terbuka. Kitapun tak berani mengeringkan tubuh di tengah lautan: menantang […]
Puisi: Terlalu Banyak Kehilangan – Dodong Djiwapradja (1928-2009)
Dodong Djiwapradja (1928-2009) Inilah sebagian dari mimpi yang mestinya terjadi dulu waktu sekolah, ketika seorang dari kita membiarkan rambutnya terurai membaringkan tubuh di atas pasir, atau berenang ke tengah tatkala […]