• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Erich Langobelen

Puisi: Ke Hadapan Rahasia – Erich Langobelen (l. 1994)

Posted on 26 Juni 202126 Juni 2021 by Editor

Erich Langobelen (l. 1994)Ke Hadapan Rahasia Berikanlah kepada kami, ya EntahYang lain dari harapanSeperti basah hujanMembasuh tanah yang suburSebelum panas memaksa mundur “Tiada lagi sungai dari huluTiada lagi yang mengalir […]

Posted in Puisi Tagged Erich Langobelen, Puisi Leave a comment

Puisi: Pelajaran Menghitung 1 – Erich Langobelen (l. 1994)

Posted on 26 Juni 202126 Juni 2021 by Editor

Erich Langobelen (l. 1994)Pelajaran Menghitung 1 Demikianlah ia dengar lagu dari bayang-bayangKetika seekor burung mengeciul di senja tenang “Kutahu peta ini akan terbaca juga,”Ia lihat telapak tangannya.“Tidak dari koran atau […]

Posted in Puisi Tagged Erich Langobelen, Puisi Leave a comment

Puisi: Prolegomena – Erich Langobelen (l. 1994)

Posted on 26 Juni 202126 Juni 2021 by Editor

Erich Langobelen (l. 1994)Prolegomena “Seperti musim panas yang tuaMenepuk punggung hujan,Hutan memerah.Dan luka merembeskan darahnyaKetika ingin kucintaiMu tanpa putus asa.” Dari selatan, jauh sebuah jalanKuterima kabar tentang waktu Mungkinkah kita […]

Posted in Puisi Tagged Erich Langobelen, Puisi Leave a comment

Puisi: Epiphaneia – Erich Langobelen (l. 1994)

Posted on 26 Juni 202126 Juni 2021 by Editor

Erich Langobelen (l. 1994)Epiphaneia                       : untuk Mahmoud Darwish Dalam selembar potret tua di tangannyaIa lihat apa yang tak diingat Sebenarnya pada puingPecah dinding dan sisa gentingYang hampir tak kita […]

Posted in Puisi Tagged Erich Langobelen, Puisi Leave a comment

Puisi: Apostolos – Erich Langobelen (l. 1994)

Posted on 10 Agustus 201726 Juni 2021 by Editor

Erich Langobelen (l. 1994) Apostolos     : untuk Subagio Seharusnya dalam berlayar Tak perlu mereka memiuhkan ketakutan Pada lerai angin ataupun musim Dan mendaraskan Pater Noster atau Mea CulpaDengan […]

Posted in Puisi Tagged Erich Langobelen, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani