• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

hartojo andangdjaja

Puisi: Kota-kota Tercinta – Hartojo Andangdjaja (1930-1990)

Posted on 25 Juli 2017 by Editor

Hartojo Andangdjaja (1930-1990) Kota-kota tercinta antena-antena pemancar beragam suara antena-antena penangkap hingar dunia timbunan kegiatan dan tempat kesibukan bermuara di mana siang yang membakar memeluhkan keringat              kerja mengepulkan debu […]

Posted in Puisi Tagged hartojo andangdjaja, Puisi Leave a comment

Puisi: Sajak – Hartojo Andangdjaja (1930-1990)

Posted on 24 Mei 2017 by Editor

Hartojo Andangdjaja (1930-1990) Sajak ialah kenangan yang tercinta mencari jejakmu, di dunia Ia mengelana di tanah-tanah indah lewat bukit dan lembah dan kadang tertegun tiba-tiba, membaca jejak kakimu di sana […]

Posted in Puisi Tagged hartojo andangdjaja, Puisi Leave a comment

Puisi: Rakyat – Hartojo Andangdjaja (1930-1990)

Posted on 12 Maret 2017 by Editor

Hartojo Andangdjaja (1930-1990) Rakyat adalah kita jutaan tangan yang mengayun dalam kerja di bumi di tanah tercinta jutaan tangan mengayun bersama membuka hutan lalang jadi ladangladang berbunga mengepulkan asap dari […]

Posted in Puisi Tagged hartojo andangdjaja, Puisi Leave a comment

Puisi: Pemburu – Hartojo Andangdjaja (1930-1990)

Posted on 12 Maret 201712 Maret 2017 by Editor

Hartojo Andangdjaja (1930-1990) Seperti katamu kita pemburu menapak di perbukitan di bawah menggelombang kemilau hutan dengus kijang harum bau musang menusuk rangsang dan di jauhan burung-burung berkejaran kita berjalan dan […]

Posted in Puisi Tagged hartojo andangdjaja, Puisi Leave a comment

Puisi: Perempuan-perempuan Perkasa – Hartojo Andangdjaja (1930-1990)

Posted on 9 Januari 2017 by Editor

Hartojo Andangdjaja Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi        buta, dari manakah mereka Ke setasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa sebelum peluit kereta pagi terjaga sebelum hari bermula dalam […]

Posted in Puisi Tagged hartojo andangdjaja, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani